sariful
aldiunanto.com

Perencanaan Penulisan Ilmiah

Dalam pembuatan Penulisan Ilmiah, seorang penulis wajib hukumnya untuk merancang dan merencanakannya dengan matang sehingga menghasilkan sebuah Penulisan Ilmiah yang bagus dan mudah untuk dipahami oleh pembacanya. Berikut ini beberapa langkah dalam perencanaan Penulisan Ilmiah:

  1. Pemilihan Topik
    Pemilihan Topik - Aldi UnantoAda beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk penulisan ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk penulisan ilmiah dapat dilakukan dengan cara:a. Merumuskan tujuan.
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan penulisan ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya:
    1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana.
    2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat.
    3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.b. Menentukan Topik
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.c. Menelusuri Topik
    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik:
    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola.
    2) Ajukan pertanyaan.

    Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
    – Topik yang dipilih hendaknya menarik untuk dikaji.
    – Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit.
    – Topik yang dipilih sesuai dengan mminat dan kemampuan penulis.

    – Topik yang dikaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan atau berkaitan dengan profesi.

  2. Pembatasan Topik
    Pembatasan Topik - Aldi Unanto
    Membatasi topik tulisan menjadi lebih spesifik, akan membantu penulis dalam mengulas tulisannya bisa lebih gamblang dan mendalam. Sehingga karangan atau tulisan yang dihasilkan, betul-betul menjadi sebuah karya tulis yang bermutu.
    Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam beberapa hal:
    – Memungkinkan pennulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
    – Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.
  3. Pemilihan Judul
    pemilihan judul - Aldi Unanto
    Bagi pembaca, judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap. Oleh karena itu, pemilihan judul merupakan tahap yang sangat krusial. Berikut beberapa tips untuk pemilihan judul:1. To the point.
    Langsung ke inti gagasan. Judul penulisan ilmiah harus mencerminkan inti gagasan tulisan yang dibahas.
    2. Singkat dan padat.
    Judul penulisan ilmiah harus ringkas dan padat. Misalnya, “Pemimpin Tanpa Huruf N”. Judul seperti ini singkat, namun banyak makna.
    3. Memancing rasa ingin tahu pembaca.
    Misalnya, “Rio Hamil”. Padahal pada kejadian sebenarnya, Rio adalah seseorang yang terkenal yang berkelamin laki-laki. Nah, judul yang demikian pasti akan menimbulkan tanda tanya bagi pembaca, lalu terpancing untuk membaca penulisan ilmiah tersebut.
  4. Menentukan Tujuan Tulisan
    tujuan penulisan - Aldi Unanto

    Menetapkan tujuan yaitu menyampaikan maksud dari penulisan ilmiah atau penelitian yang akan di buat, sehingga pembaca dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dari karangan ilmiah tersebut. Namun kita harus seksama, sering kali penulis memberikan tujuan yang sangat luas sehingga topik yang dibahas keluar dari apa yang sudah dibataskan.

    Tujuan penulisan sendiri dapat di rumuskan dalam bentuk tesis. Jika tulisan yang dikembangkan bukan merupakan dari seluruh tulisan, maka tujuan penulisan dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan maksud keduanya akan membimbing penulis dalam mengarahkan tulisannya.

    (Tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh tulisan).

  5. Menetukan Kerangka Karangan
    Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.Manfaat kerangka karangan:a.kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.

    b.kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya.

    c.bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.

    d.kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.

  6. Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
    Langkah-langkah penulisan ilmiah - Aldi Unanto

    Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis penulisan ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
    1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan. Langkah awal dalam penulisan ilmiah yaitu melakukan pengamatan atas objek yang diteliti dan menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
    2. Menyusun hipotesis. Menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian.
    3.  Menyusun rancangan penelitian. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
    4. Melaksanakan percobaab berdasarkan metode yang direncanakan. Kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan.
    5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian, maka selanjutnya melakukan pengamatan pada objek penelitian.
    6. Menganalisis dan menginterprrestasikan data. Menjelaskan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan atau penelitian.
    7. Merumuskan kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua proses percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterprestasian terhadap objek penelitian.
    8. Melaporkan hasil penelitian.  Langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karangan ilmiah. Pada langkah ini kita telah menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang akan memberikan manfaat bagi pembaca.

 

Sumber:

http://fzahrah.blogspot.co.id/2013/12/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html
https://bongez.wordpress.com/2010/04/26/kerangka-karangan/
http://dyahahai.blogspot.co.id/2012/12/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html
http://www.anneahira.com/judul-karya-tulis-ilmiah.html
http://arie5758.blogspot.co.id/2012/06/pembatasan-topik-untuk-karangan-tulisan.html#axzz3rLuaLijJ
https://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/syarat-topik-judul-dan-tema/
http://irosyadi86.blogspot.co.id/2012/02/persiapan-penulisan-karya-ilmiah.html

Leave a Reply

%d