sariful
aldiunanto.com

Produksi Dalam Negeri VS Luar Negeri

Maraknya perdagangan bebas mengakibatkan banyaknya barang-barang impor dari luar negeri masuk ke Indonesia dan tentu saja berdampak pada penjualan produk lokal. Hal ini membuat persaingan antar produk dalam negeri semakin berat. Salahsatunya fenomena merebaknya produk impor China di pasar domestic dapat dijadikan bukti bahwa produk yang memiliki daya saing tinggi dan harga yang kompetitif dapat merajai pasar dan mengalahkan produk lokal. Daya saing merupakan kata kunci untuk menentukan keunggulan, juga diyakini sebagai salah satu kunci mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Faktor penyebab lemahnya daya saing produk dalam negeri


Mahalnya biaya transportasi dan ongkos produksi di Indonesia berdampak kepada harga suatu produk menjadi tidak kompetitif di pasar Lokal juga pasar Internasional. Hasil industri Indonesia nyaris hanya bisa bertahan pada pasar dalam negeri. Bahkan sekarang sudah mulai tertekan karena desakan barang yang sama dari China, yang harganya pun jauh lebih murah walaupun memiliki kelemahan pada sisi mutu.

Kelemahan produk dalam negeri
Ketidakmampuan industri Indonesia  melakukan pengurangan ongkos produksi dan distribusi, serta hancurnya sarana infrastruktur antar pulau dan banyak yang sudah mengalami kerusakan berat, ditambah lagi bahan baku yang digunakan memakai barang import membuat harga produk lokal melambung tinggi di bandingkan produk luar negeri.

Permasalahan lain
Kemauan dari segi sumber daya manusia tidak cukup, karena fasilitas pendukungnya belum terpenuhi. Sebagai contoh kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengandalkan pengalaman yang dimiliki tanpa diiringi penguasaan konsep dan teknologi yang membuat tidak maksimalnya proses produksi.

Permasalahan lainnya penyaluran dana dari pemerintah kepada pengusaha kecil menengah belum termanfaatkan secara maksimal. Karena ternyata dalam penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran.

Kurangnya kesadaran dan kebanggaan untuk menggunakan produk dalam negeri, merupakan pola pikir kebanyakan masyarakat Indonesia bahwa produksi luar negeri selalu atau bahkan selamanya memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan produksi dalam negeri. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa membeli barang produksi dalam negeri sama saja dengan membuang uang. Sangat signifikan konsep ini jika kita melihat keadaan yang sebenernya. Contohnya saja mungkin banyak yang akan tercengang ketika mereka megetahui bahwa banyak perusahaan barang-barang label luar menggunakan jasa orang Indonesia atau bahan baku dari dalam negeri untuk membuat produk mereka.

Untuk itu, kita harus banyak belajar dari masyarakat korea dan jepang,  mereka akan merasa lebih bangga dan lebih elit jika menggunakan produk Negara mereka sendiri. Bahkan masyarakat jepang hampir anti dengan produk impor. Mereka akan tetap mengonsumsi produk dari Negara mereka sendiri walaupun harganya lebih mahal dan kualitas lebih rendah. Tetapi dengan tindakan seperti itu justru membangkitkan semangat produsen dalam negeri untuk memberikan yang lebih baik bagi para konsumen mereka.

Dampak Positif

  • Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat yang belum bisa diproduksi di Indonesia
  • Memberikan kesempatan kepada masyarakat menengah kebawah untuk bias memiliki barang-barang berbasis teknologi dengan harga murah.

Dampak Negatif

  • Terancamnya para pengusaha UMKM di Indonesia.
  • Kurang terserapnya tenaga kerja dalam negeri.
  • Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi Negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Contoh : Pertanian, kalah jauh dari Thailand.
  • Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Contoh : ancaman produk batik China.
  • Menjadikan sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif untuk membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan diakarenakan harga yang murah.

Langkah-langkah yang perlu diterapkan untuk mengembangkan produksi dalam negeri

  • Kita harus mengkaji kebijakan-kebijakan China dalam perekonomian khususnya dalam memajukan industry perdagangannya.
  • Dengan melakukan pembenahan baik dari segi regulasi perdaganan maupun dalam hal kebijakan perdagangan.
  • Meningkatkan mutu sumber daya manusia, baik pelaku usaha maupun tenaga kerjanya.
  • Memaksimalkan peran akademisi seperti para peneliti dan ahli ilmu teknologi untuk menunjang dunia usaha.
  • Dengan menerapkan dan melakukan peningkatan program P3DN. (merupakan upaya pemerintah untuk.
  • mendorong masyarakat agar lebih menggunakan produk dalam negeri disbanding produk luar negeri).

 

Pustaka : http://mithafilandari.blogspot.com/2013/05/lemahnya-daya-saing-produk-dalam-negeri.html

Leave a Reply

%d