sariful
aldiunanto.com

Inovasi Gym di Tengah Pandemi COVID-19

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, publik sudah bisa kembali berolahraga di tempat umum, seperti fitness center, gym, atau studio yoga maupun senam dengan catatan, operasionalnya berpedoman pada protokol kesehatan yang sudah dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Ia menyebut, protokol kesehatan itu salah satunya mencakup pemahaman pemilik pada status risiko COVID-19 di daerah masing-masing. Adapun beberapa protokol kesehatan tersebut antara lain:

  • Standar Prosedur: menjaga jarak antar individu setidaknya 2 meter, menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer, memakai masker selama berada di area gym.
  • Alat olahraga: membawa alat sendiri.
  • Ketersediaan informasi: pengelola gym menyediakan informasi terkait COVID-19 dan cara pencegahannya.
  • Lakukan self-assessment kepada para instruktur, personal trainer, pekerja, dan anggota.
  • Disinfeksi alat-alat olahraga: lakukan secara berkala paling sedikit 3x sehari, dan menghindari pemakaian pendingin ruangan (AC).
  • Tidak membiarkan pelanggan yang lanjut usia untuk berolahraga di gym.

Namun demikian, banyak hal pada anjuran-anjuran protokol kesehatan tersebut justru kontradiktif pada beberapa hal seperti pemakaian masker, tentunya tidak dianjurkan karena menimbulkan rasa sangat tidak nyaman karena para pelanggan menjadi sangat sulit untuk bernafas sehingga justru menimbulkan potensi masalah kesehatan seperti sesak nafas dan kekurangan suplai oksigen ke tubuh.

Hal lain ialah membawa alat sendiri yang mana tentunya sangat bertolak belakang dengan alasan utama mengapa orang-orang ingin pergi ke gym, selain sangat memberatkan.

Ragam Fitness, salah satu tempat gym yang berada di Bogor dengan proses kreatif mencoba berinovasi dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan baru yang mana pada sebelumnya sudah diimplementasikan di salah satu tempat fitness di Redondo, California bernama Inspire South Bay Fitness, dalam rangka tetap menjalankan protokol COVID-19 namun dengan tetap mempertahankan kenyamanan pelanggan sehingga juga bisa memberikan rasa aman bagi para pengunjung gym selama berolahraga. Adapun inovasi tersebut ialah dengan membuat sebuah bilik kecil yang terbuat dari plastik dan tirai shower, di mana setiap pelanggannya bisa berolahraga di dalam sana tanpa harus khawatir tertular Virus COVID-19. Ruangan atau bilik di-design seperti fitting room sebuah department store atau clothing store hanya saja transparan dan di dalamnya sudah tersedia alat gym seperti barbel, matras, dan lain sebagainya.

Sumber: https://www.sciencemag.org/

Setiap pelanggan akan mendapatkan satu bilik, dengan panjang area sekitar 6 kaki dan tinggi 10 kaki. Tidak hanya itu saja, guna menjaga rasa aman para pelanggan, Ragam Fitness juga membatasi jumlah pengunjung setiap harinya dan membatasi jam olahraga.

Buah pemikiran kreatif yang menghasilkan inovasi, jauh dari itu bisa menjadi sebuah alat untuk menjembatani antara regulasi, kendala yang terjadi di lingkungan sekitar, dengan bagaimana sebuah bisnis proses seharusnya berlangsung. Para pelaku bisnis dituntut untuk memikirkan ide-ide kreatif yang didasarkan pada kebutuhan baru para pelanggannya sehingga menurut penulis, aktivitas market research yang berjalan secara kontinu menjadi sangat penting untuk dilakukan selain memiliki kepekaan yang tinggi terhadap apa yang menjadi keluhan dan harapan customer segment kita. Dengan demikian diharapkan suatu bisnis dapat terus bertahan dan sustain di tengah gerusan yang sangat luar biasa yang saat ini sedang dialami oleh seluruh lapisan industri bisnis karena Pandemi COVID-19.

Leave a Reply

%d